Kalau tinggal di wilayah Jabodetabek, tentu tidak asing lagi dengan kebun binatang Ragunan. Kebun binatang pertama di Indonesia ini selalu penuh didatangi pengunjung terutama pada akhir pekan, hari libur nasional dan masa-masa liburan sekolah. Selain menarik, tiket masuknya juga sangat terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.
Warga Bandung mungkin sudah tidak asing lagi dengan Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution. Taman yang berada di tengah-tengah kota Bandung ini merupakan taman bermain anak-anak dengan lintasan lalu lintas lengkap dengan rambu-rambu jalan. Taman ini merupakan arena simulasi bagi anak-anak untuk belajar mengenai bagaimana berlalu lintas yang baik dan benar. Buat yang ingin sekedar bersantai, taman ini juga sangat nyaman disusuri karena suasananya yang sejuk dan tenang.
Taman Topi adalah taman bermain anak-anak yang sudah ada sejak tahun 90-an. Selain murah, pilihan permainannya cukup banyak dan lokasinya mudah dijangkau karena dekat dengan stasiun kereta api Bogor.
Sengaja bangun agak subuh untuk bersepeda di Sungai Hangang. Bukan karena terbiasa bersepeda ke Hangang, tapi karena sepedanya mau dijual sama mba bule nanti pagi. Kapan lagi bisa sepedaan di sungai Hangang dingin-dingin musim semi begini? Beberapa hari lagi kan sudah ke Indonesia.
Kami belum pernah hiking dimanapun. Korea Selatan memiliki banyak tempat untuk hiking. Kamipun akhirnya meluangkan waktu untuk dapat melakukan aktivitas hiking perdana ke Bukhansan, pegunungan terdekat dari tempat tinggal kami. Namun, entah karena kurang riset atau terlalu bernafsu, kami memulai dari titik pendakian yang tidak populer. Meskipun demikian, pengalaman pertama kami tidaklah mengecewakan.
Children Grand Park merupakan tempat rekreasi untuk keluarga. Selain taman, di dalamnya ada tempat piknik, kebun binatang, area pertunjukan dan arena bermain anak-anak. Taman ini gratis untuk dikunjungi sepanjang tahun.
Sungai Cheonggyecheon terletak di pusat kota Seoul, dengan lebar sungai kurang lebih 7 meter. Sungai ini merupakan sungai buatan dengan titik awal dari Plaza Cheonggyecheon yang terkenal dengan air terjun mini-nya (Wikipedia).
Tiap musim dingin, ratusan orang berkumpul diatas danau Bingeoho untuk meramaikan acara Inje Icefish Festival. Acara ini merupakan acara tahunan memancing ikan diatas permukaan danau yang membeku.
Seoul City Tour Bus adalah layanan tur keliling kota dengan menggunakan bus bertingkat. Tempat duduk di lantai dua tidak beratap, sehingga kita bisa melihat suasana kota tanpa halangan. Jika ingin mampir ke suatu tempat, penumpang bisa bebas turun di halte-halte tertentu, lalu melanjutkan perjalanan lagi menggunakan bus selanjutnya.
Ini adalah kali kedua kami ke Seoul Tower. Kalau yang pertama naik bus, sekarang jalan kaki. Bisa dibilang hiking juga, karena bukit Namsan ternyata lumayan tinggi. Bedanya, kami hanya memakai pakaian biasa karena tidak berniat jalan kaki ke atas sebelumnya.
Akhirnya kami sampai juga di Nami Island, kebetulan ada teman yang mengajak. Perjalanan sekitar 1 jam dari Seoul ditempuh dengan naik kereta, ditambah 30 menit untuk menyeberang pulau dengan menggunakan kapal feri. Saat ini musim gugur, saat dimana pohon-pohon meranggas.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Publik (RTP) merupakan merupakan fasilitas yang tidak asing disini. RTH dan RTP di Seoul tersedia hampir di setiap sudut kota. Kalau mau jogging atau bersepeda tempatnya tidak jauh. Mau duduk-duduk, jalan santai atau hiking di bukit juga bisa. Alat-alat fitnes tersedia secara merata. Lapangan bulu tangkis dan sepak bola juga ada. Semua tinggal pakai saja.
Jisan Forest Ski Resort merupakan salah satu tempat untuk bermain ski atau snowboard di sekitar Seoul. Ada juga tempat bermain seluncuran untuk anak-anak yang masih kecil. Kalau ada di sekitar Seoul saat musim dingin, tempat ini bisa jadi pilihan destinasi wisata yang menantang.
Hwacheon Sancheoneo Ice Festival adalah festival tahunan di daerah Gangwon-do. Ada banyak atraksi dan permainan disini, diantaranya memancing ikan Trout, berbagai permainan seluncuran, kontes, dan seni ukiran patung es.
Niatnya hanya jalan-jalan di pusat perbelanjaan Dongdaemun, tapi ternyata sedang ada persiapan Lotus Lantern Parade, bagian dari rangkaian kegiatan Lotus Lantern Festival. Saat itu hari sudah sore menjelang malam. Kami sempatkan sejenak menonton iring-iringan pawai tahunan yang diselenggarakan untuk memperingati kelahiran Buddha ini.
Awalnya mau lihat bunga cherry blossom di Yeouido yang sedang bermekaran, ternyata sebagian besar bunganya sudah rontok. Jadinya cuma bisa lihat cherry blossom ending-nya saja. Meskipun begitu, suasananya tetap menarik. Terlebih lagi, ternyata sedang ada persiapan sebuah acara di sana.
Musim panas enaknya sih cari tempat piknik yang luas dan berangin. Pilihan terbaik masih ke Yeouido. Suasana di stasiun subway cukup lengang saat itu. Setibanya di Yeouido kita piknik sebentar, lalu melihat tempat penyewaan sepeda sambil berpikir, “Kok sepertinya asyik?” Jadilah kami bersepeda di sisi sungai Hangang. Belum lama mengayuh, kami melihat kerumunan orang di depan restoran terapung. Ternyata antrian tiket naik Hangang River Ferry Cruise. Kebetulan sekali, karena kami belum pernah naik kapal ferry di sungai Hangang sebelumnya.
Namsangol Hanok Village terkenal dengan kompleks perumahan tradisionalnya yang terletak di tengah kota Seoul. Tak jauh dari pintu masuknya, ada studio foto bernama Arirang Studio yang menyediakan pakaian tradisional Korea yang disebut hanbok. Kita bisa memilih untuk mengambil foto di dalam studio, ataupun menyewa hanbok untuk foto-foto di dalam Namsangol Hanok Village.
Kebun binatang Seoul Grand Park terletak di daerah Gyeonggi-do. Suasananya cukup lengang saat itu, padahal kami datang pada hari Sabtu. Dibutuhkan otot kaki ekstra untuk menyusuri seluruh area kebun binatang ini. Dari stasiun subway ke gerbang masuknya saja, kami harus berjalan lumayan jauh. Area kebun binatangnya juga ternyata cukup luas.